Kencan di masa modern membutuhkan solusi modern juga, salah satunya adalah dengan kehadiran dating apps atau aplikasi kencan.
Namun, jangan salah, menggunakan dating apps pun tidak melulu berujung manis seperti harapan, dari potensi mendapatkan pelecehan, penipuan, seseorang bahkan bisa berakhir mati karena menggunakan dating apps dan bertemu pelaku kekerasan.
Kekerasan berbasis gender online yang dilakukan melalui dating apps bisa dicegah dan diantisipasi dengan beberapa tips sederhana.
Simak obrolan Tim Awas KBGO aka relawan SAFEnet, Bimo dan Nenden, membahas aplikasi kencan (dating apps), bahaya, dan cara aman menggunakannya.
—
Kuy, Kepoin KBGO! (KKK!) adalah program edukasi dari Awas KBGO! sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan publik terkait kekerasan berbasis gender siber.
Dating apps mungkin menjadi salah satu jawaban masalah percintaan modern. Tapi, bagi sebagian orang, bayang akan pelecehan seksual menghantui mereka saat menggunakan dating apps.
Berdasarkan riset Consumers’ Research (2016), sebanyak 57% perempuan melaporkan mereka mengalami perasaan dilecehkan saat menggunakan dating apps. Namun hanya 21% laki-laki mengalami hal yang sama.
Sementara itu, pelaporan kasus pelecehan tertinggi terjadi pada aplikasi Tinder.
Dating Apps adalah salah satu platform yang rawan menjadi ajang praktik kekerasan seksual yang difasilitasi teknologi.
Hal tersebut karena tidak seperti kebanyakan jejaring sosial, situs kencan adalah tempat di mana pengguna bertujuan untuk bertemu dan berpotensi mendapatkan keintiman dari orang asing. Sementara situs lainnya menerapkan pengaturan privasi yang lebih ketat untuk pengamanan, di situs kencan online malah sebaliknya.
Meskipun tindak kekerasan dalam dunia kencan online tidak bisa dihapus 100%, setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari kasus kekerasan yang difasilitasi teknologi tersebut.
1.Lindungi data pribadimu
Ketika memutuskan untuk memiliki akun di aplikasi kencan, kamu harus tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dibagikan pada profil di aplikasi.
Jangan mencantumkan data pribadi dan petunjuk yang bisa langsung merujuk pada identitasmu, seperti nama lengkap, no handphone, apalagi nomor identitas.
Gunakan foto yang tidak terlalu eksplisit menunjukkan wajahmu. Pilih foto yang tidak pernah kamu gunakan di media sosial atau platform lainnya. Selain supaya tidak mudah dilacak, hal ini juga untuk mayakinkanmu bahwa calon pasanganmu tidak hanya melihatmu dari sebatas fisik.
Tidak perlu mengaitkan profil dengan akun media sosial atau platform lainnya.
2. Tetap di aplikasi
Saat kamu sudah ‘match’ dengan orang yang menurutmu sangat menarik dan potensial untuk dijadikan teman kencan, lakukanlah perkenalan dan proses pendekatan hanya di aplikasi kencan. Jangan terburu-buru mengiyakan ketika diajak untuk pindah ke aplikasi percakapan seperti Line atau WhatsApp.
Hal ini perlu dilakukan demi menjamin keamanan data pribadimu serta agar lebih mudah untuk melaporkan akun tersebut melalui aplikasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3.Lakukan riset
Mengobrolah dan bertukar informasi dengan intens. Jika memungkinkan, korek beberapa hal pribadi yang merujuk pada identitas calon pasanganmu, misalnya nama lengkap. Setelah itu, lakukanlah riset dengan mencari namanya di mesin pencarian. Carilah hal-hal yang berkaitannya dengan dan pastikan tidak ada hal-hal mecurigakan yang kamu temukan.
Jika calon pasanganmu tidak memiliki akun media sosial atau sulit untuk dilacak keberadaannya di internet, waspadalah. Hal tersebut bisa mengindikasikan dua hal: dia benar-benar orang yang tidak tersentuh internet, atau dia membohongimu dengan identitas palsu.
Pasalnya, jika seseorang yang memiliki rekam jejak yang buruk di dunia kencan, biasanya banyak ‘cuitan’ dan testimoni jelek yang merujuk pada namanya, dan mungkin hal tersebut ingin dia tutupi darimu.
Selain mencari informasi berdasarkan namanya, kamu juga bisa melakukan penelusuran untuk foto profilnya melalui google image. Pastikan apakah foto dan identitas yang diberikannya sama? Atau ada identitas lain dengan foto yang sama? Hal ini untuk memastikan dia tidak menggunakan foto orang lain di profilnya.
4.Tempat publik
Jika hasil temuan dari riset yang kamu lakukan terasa aman dan natural, dan kemudian kalian memutuskan untuk kopi darat, lakukanlah di tempat umum. Misalnya kafe atau restoran, atau di tempat publik lainnya. Langkah ini bertujuan agar kamu lebih mudah untuk meminta pertolongan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika perlu, beritahu sahabatmu kamu akan pergi dengan siapa dan berkencan di mana.
5.Beri kesempatan kedua
Jika pada pertemuan pertama kamu tidak merasa nyaman, lebih baik segera berpindah hati. Namun, jika kamu merasa cocok, jangan terburu-buru untuk baper dan memutuskan melangkah ke jenjang yang lebih serius. Berikan dia kesempatan kedua, ketiga atau keempat untuk berkencan di tempat umum. Hal ini untuk menguji apakah dia juga memiliki perasaan yang sama padamu, serta untuk memastikan perasaamu padanya.
Jika semua cara di atas sudah dilakukan, dan kamu sudah merasa yakin atas perasaanmu, go ahead kalau kamu mau lanjut ke ‘level’ selanjutnya. Jangan lupa, kamu juga harus tetap berhati-hati dan bisa memetakan risiko yang mungkin terjadi, misalnya terjadi kekerasan dalam pacaran, toxic relationship, hingga risiko terjangkit penyakit menular seksual.
Tetaplah waspada dan menjaga diri saat bersenang-senang, because, online dating should be fun and safe!